Chapter 2 Sungguh Canggung

Sebentar saya mengenalnya,pikiran ini sudah asyik menebak-nebak tentangnya. Satu hal yang kontras di banding perempuan dan player sebayanya serta sempat membuat saya terkejut. Begadang,ok kalau hanya sesekali atau liburan sudah biasa,namun hal itu ia lakukan tiap hari bahkan hari sekolah,entah jamu apa yang ia minum atau ah sudahlah.. kini saya nobatkan dia sebagai kalong malam.

Akhir pekanpun tiba,malam itu kuhabiskan seperti biasa dengan sahabat saya dari Cilacap.Cukup bosan kami di skate malam itu,yang biasanya ramai dengan hiruk piuk obrolan dan kegiatannya,kini seperti.. kuburan? entahlah, sepi,dan hanya gerakan2 kecil yang terlihat. Tak lama kami memutuskan menuju teman yang saya kenal kemarin,selang beberapa lama datang juga teman saya dari Gresik tersebut si oyen,gadis manis produk asli Jawa. Obrolan hangat menjadi pembuka malam itu,hingga salah seorang teman saya mengusulkan acara malam ini diisi dengan skypean. Jleg,saya membayangkan yang iya iya. Jujur saja,saya gerogi. Dengan berbagai alasan kucoba absen pada acara itu..namun gagal "Kampret " gumamku dalam hati.

Dengan bermalas2 saya ambil itu headset dan membuka skype saya.Tak butuh waktu lama,Rahma mengajak join grupnya. Sudah pasti bersama Oyen dan Kalong itu. Nada khas itu berbunyi dengan nyaringnya,mengintimidasi diri ini,dengan perasaan grogi yang amat sangat,ku terima panggilan grup dan krik..krik hening,bahkan kuburan lebih ramai dengan nyanyian para jangkrik yang sedang memadu kasih.Sungguh canggung rasanya.Saya biarkan dan lanjut nonton,hingga sebuah suara menyadarkan dari rasa kantuk yang mulai menjadi ini.

"Suara siapa?" Kukirimkan chat itu

"Saya" Rahma merespon

Lama tak saya tanggapi,muncul suara2 lain yang jujur,semua mirip saat itu. Suara cewe. Ingin rasanya menjawab,namun mulut ini enggan menanggapi. Dengan tak yakin kucoba beri sinyal

" Ekhm..." Hening pemirsah,ok kacang yang satu ini bener2 makjleb.

Jengkel itu pasti,tapi rasa penasaran saya belum terbayar. Tak lama terdengar suara cewek berlogat "medok" khas jawa,Nah ini saya yakin si Oyen. Setelah hampir terlelap karna heningnya suasana,saya ambil itu gitar dan mematikan mikrofon saya,toh jujur saya tidak ingin merusak suasana dengan permainan gitar saya yang absurd ini. Usai bermesraan dengan gitar beberapa menit,saya cek lagi itu chat dan Jleb... Mikrofon tetap nyala,ntah dendam apa laptop saya ini,di tenggah kondisi yang serba canggung ini saya hanya bisa terdiam,Malu pasti ada tapi saya lebih kasian yang mendengar permainan absurd saya,sungguh itu..

"Ciee gitaran..."

"Kedengeran? sori tak kira ke mute tadi" coba ku beralibi

"Coba dong nyanyi.." Kalong merespon

"Gabisa nyanyi aku"

"Yaah..ayo coba aja aku pingin denger"

"Iya rez,suara ko kan bagus" Rahma memojokan saya

"Iya yang di SC itu kan ada ko nyanyi" Oyen menimpali

"Asli gabisa nyanyi"

"Coba aja aku pingin denger"


Ah,Sial memang teman dan sahabat saya satu itu, dengan cekatan kucoba hapus itu rekaman "hina" saya di sc daaan...berhasil haha,langkahmu brhnti dsni.

"Ga ada kan di SC"

"Ko hapus ya? ah tapi dah tak save itu rekamanmu"

"ihh minta"

Jengjeng,Ok kill me. Takut,lemas jadi satu. Bukannya apa,itu rekaman emang ancur..trust me. Malam itu,saya serasa seperti Boneka yang dilucuti pakaiannya oleh anak 5tahunan,sungguh.

Di sela2 keheningan suara,terdengar suara yang asing,suaranya. . . .imut ah entahlah. Saya beranikan bertanya suara siapa itu,dan benar saja dugaan saya,suara kalong. Plong rasanya sepertinya malam itu saya bakal tidur nyenyak. Acara skypean pun akan berakhir,dan selimut
ini sudah siap menghangatkan tubuh saya. Semua angan2 indah itu sirna karena sebenarnya..

Comments

Popular posts from this blog

Komm, süsser Tod and Nostalgia