May Journey

 Hi,

Journey, start.

9 May 2025, aku dan teman dekatku sepakat untuk masuk setengah hari, demi bisa menghadiri nikahan saudaraku. Perjalanan kami jauh, dan bukan rute umum yang bisa setiap hari dikunjungi secara 'konvensional'. Kami sudah merencakanannya jauh-jauh hari, dan kami sama-sama excited untuk berangkat. Secara pribadi, ini adalah perjalanan yang sakral, dimana aku bersama saudaraku selama lebih dari 27 tahun, dan setelah ini kami tidak akan bisa 'sedekat' dulu. Aku bangga padanya, namun ada rasa sedih juga.

    Perjalanan kami mulai dari seorang temanku menjemputku di kantor sebelum Juma'tan, kami berencana berangkat menggunakan travel setelah Jumatan, semua barang sudah disiapkan sehari sebelumnya, dan siang itu kami hanya memastikan semua barang terbawa. 



Hadiah, dan kebutuhan kami selama di Pomalaa. Setelah jumatan, kami berkumpul di rumah temanku P, terpapar rasa bahagia di raut muka kami saat akan pergi. Kami pergi ke area terminal untuk naik travel, total kami ada 4 orang dan 1 driver. Perjalanan dimulai pukul 14:00 WITA, ku tenggak 2 buah antimo karena tau bahwa medan yang akan kami lalui sangat berkelok, menanjak, dan jalanan yang relatif sempit, perjalanan-pun dimulai. Driver kami sangat friendly dan kami mengobrol banyak tentang macam-macam, dia juga sangat bangga dengan mobil yang ia bawa, dengan semangat menjelaskan semua modifikasi yang ia lakukan pada mobilnya, menurutku modifikasi yang ia gunakan sudah tepat guna menunjang pekerjaannya. Sekitar jam 15:30 WITA kami berhenti sebentar di masjid untuk shalat, disebuah tempat yang memiliki vibes 'slow-living', asri, dan sekilas terlihat nyaman untuk ditinggali saat masa pensiun. Perjalanan dilanjutkan dengan kondisi jalan yang sangat berkelok tadi, namun kami semua merasa sangat senang selama perjalanan, seakan ini adalah perjalanan yang kami nanti-nantikan.

    Akhirnya kami masuk ke area pertama yang terkenal terjal, disamping jalan terlihat 'jurang' yang siap menerima semua kendaraan yang terjatuh, tidak ada lampu jalan dan hanya 'mata kucing' di tepi jalan dan tidak ada sinyal, ngeri. Namun driver kami dengan percaya diri meyetir di area tersebut, dia sudah dari 2007 kerja sebagai driver rute tersebut, sangat berpengalaman. Beberapa kali kami berpapasan dengan bus dan truk tronton, bahkan kami sempat melewati mobil pembawa ayam yang kecelakaan, semua ayamnya mati, untungnya pengemudi dan penumpangnya selamat. Sempat juga beberapa kendaraan terlihat 'mogok' di area tersebut. "skrrtt" suara ban belakang mobil kami terus mendecit, tanda tekanan besar pada ban. Semua temanku fokus pada jalan saat itu, antisipasi jika ada hal tidak diinginkan. Pukul 18:00 kami berhenti di masjid untuk shalat, dan temanku R sekalian membeli beberapa jajan di minimarket untuk ayahnya di Kolaka, singkat cerita kami melanjutkan perjalanan dan sampai pada tambang tempat ayahnya R, kami bercengkrama sebentar, mengambil beberapa foto, dan melanjutkan perjalanan. Senang rasanya karena rekanku ini sudah cukup lama tidak bertemu ayahnya, dan kali ini waktu-nya pas untuk diberikan waktu bertemu, alhamdullilah.

    Kami melanjutkan perjalanan menuju area gunung ke-2. Disini baru terasa mencekam jalan sebenarnya, tidak ada lampu, gelap total. Untungnya driver kami sudah hapal dan dia menyalakan lampu tembah modifikasi-nya, sangat terang dan membuat medan terlihat, mobil kami melaju kencang dengan sesekali driver kami bercerita tentang medan ini. Singkat cerita akhirnya kami sampai di Kolaka sekitar pukul 20:30 dan langsung menuju hotel yang dipesankan saudaraku, hotel terbaik di Kolaka, dengan fasilitas yang lengkap., kami seperti anak SMP yang baru bertemu teman karib-nya, mata kami berbinar dan raut wajah kami sangat senang. Dibalik itu aku tahu bahwa itu adalah malam terakhir kami bisa selepas itu bersenda gurau, aku paham bahwa setelah pernikahannya besok, dia tidak ikut kami pulang ke hotel/rumah, aku paham betul rasanya. Malam itu, aku hanya fokus menghabiskan waktu bersamanya dan teman-temanku hingga larut. Saudaraku sampai 'latihan' untuk mengucapkan ijab kabul dengan temanku R, aku jadi ingat dulu latihan seperti itu dengan ayahku. Fun Night!

To be continue..


   


    

Comments

Popular posts from this blog

Journey